June 2008


Many people will walk in and out of your life,
But only true friends will leave footprints in your heart.

To handle yourself, use your head;
To handle others, use your heart.

(more…)

Ceritanya saya baru tiba bandara Adisucipto di Jogjakarta setelah penerbangan 45 menit dari njakarte. Tujuannya mau pulang ke ndusun saya yang jauh di kaki gunung Merapi. Berhubungan saya hanya orang ningratan, bukan orang ningrat, jadi maklum ndak ada yang njemput. Mau naik taksi juga ndak gableg, karena pasti uang saya ndak cukup. Akhirnya saya putusken mau jalan kaki saja ke Jalan Solo, trus cari bis kota ke terminal Giwangan, baru dari sana cari angkutan umum menuju ndusun saya.

Nah, dengan langkah mantap, sambil membawa tas cangklongan, saya keluar dari terminal ketibaan (arrival). Lurus ke timur, eh, kok mata saya ketemu terowongan menuju utara. Ada tulisan, “menuju Trans Jogja”, kira-kira gitu. Weee, lha ini kan angkutan mirip Trans Jakarta yang baru beroperasi sekitar empat bulan lalu. Kenapa saya tidak mencobanya?

(more…)

Wee…Jan! Jebul keluar betul ya SKB Pemerintah soal Ahmadiyyah. Coba, jajal, gimana menurut sampeyan-sampeyan isi poin-poin tentang SKB itu? Eni Koment?

=========================================

POKOK-POKOK SKB AHMADIYYAH

1. Memberi peringatan dan memerintahkan untuk semua warga negara untuk tidak menceritakan, menafsirkan suatu agama di Indonesia yang menyimpang sesuai UU No. 1 PNPS 1965 tentang pencegahan penodaan agama.

2. Memberi peringatan dan memerintahkan bagi seluruh penganut, pengurus Jemaat Ahmadiyyah Indonesia (JAI) sepanjang menganut agama Islam agar menghentikan semua kegiatan yang tidak sesuai dengan penafsiran Agama Islam pada umumnya. Seperti pengakuan adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW.

(more…)

Sebetulnya orang-orang itu pada ngapain? Kok ya yang satu minta Ahmadiyyah bubar. Lha yang satu kok minta FPI bubar. Duh gusti…gusti… Jan jan tiyang-tiyang niku sami nopo?

Lha orang kalau Ahmadiyyah itu bubar terus mau apa? Apa orang Ahmadiyyah itu njur terus tobat? Ndak lagi percaya sama Ghulam Ahmad, terus percaya sama Ghulam Riziq (sopo kuwi jenenge?). Tak kira kok ndak ya? Malah mungkin justeru tambah kuat “iman”-nya sama si Ghulam. Kalau mau mereka “tobat”, ya sudah, jangan diintimidasi begitu. Dekati saja baik-baik. Ajak ngomong bener-bener. Kalau dakwahmu bener dan hebat kan ya mungkin mereka itu akan “kembali”. Daripada kamu penthungi malah mereka tambah dadi, lak malah san soyo bubrah. Kan iya?

(more…)