Sebetulnya orang-orang itu pada ngapain? Kok ya yang satu minta Ahmadiyyah bubar. Lha yang satu kok minta FPI bubar. Duh gusti…gusti… Jan jan tiyang-tiyang niku sami nopo?

Lha orang kalau Ahmadiyyah itu bubar terus mau apa? Apa orang Ahmadiyyah itu njur terus tobat? Ndak lagi percaya sama Ghulam Ahmad, terus percaya sama Ghulam Riziq (sopo kuwi jenenge?). Tak kira kok ndak ya? Malah mungkin justeru tambah kuat “iman”-nya sama si Ghulam. Kalau mau mereka “tobat”, ya sudah, jangan diintimidasi begitu. Dekati saja baik-baik. Ajak ngomong bener-bener. Kalau dakwahmu bener dan hebat kan ya mungkin mereka itu akan “kembali”. Daripada kamu penthungi malah mereka tambah dadi, lak malah san soyo bubrah. Kan iya?

Lha, yang satu juga begitu. Teriak-teriak bubarkan FPI. Kamu itu juga lucu. Wong katanya aliansi kebebasan kok malah tidak membebaskan orang untuk berserikat dan pul-kumpul. Kalau sampeyan ndak setuju kelakuan keras mereka, ya sudah, laporkan polisi saja. Biar polisi yang nangani. Kan beres to? Katanya kita kan daripada negara hukum. Ya sudah, serahken ke hukum.

Ya memang susahnya kita ini ndak percaya hukum ya? Katanya judi nggak boleh, tapi kok ya jalan terus. Makanya FPI teriak-teriak. Begitu FPI ngrusak, yang satu teriak-teriak. Wah, jan! Memang jan-jan nya yang nggak beres itu ya bapak-bapak itu lho. Kok hukum kok ya ndak ditagekkan. Kok ndak bersikap tegas-tegas pada para pelanggar aturan. Malah katanya ada yang kongkalingkon. Apa iya ya? Wah, jan! Aku ndak mudheng perkara kayak gituan!